Kamis, 29 April 2010

My Angel Without Wings


Rasanya seperti baru kemarin, aku terbangun dan bingung melihat darah mengalir keluar dari rahimku. Rasanya seperti baru kemarin, aku merasa sangat lega dan bersyukur mendengar detak jantung yang sangat kuat dari alat yang terhubung dengan rahimku, sesampainya di rumah sakit pada malam terjadinya pendarahan itu. Saat ini ijinkan aku berterimakasih pada teman2 kos aku yang membawaku ke rumah sakit, pada tengah malam buta. Saat itu, aku benar2 bingung sehingga tidak dapat mengingat satu persatu teman2ku. Aku hanya teringat pada Debby dan Reny yang menemaniku dan berdoa bersamaku sepanjang malam itu, serta menyelipkan rosario di tangan aku. Terimakasih!!


Rasanya seperti baru kemarin, jarum suntik berisi obat bius itu, mengalir ke dalam darahku, yang membuatku tak sadar beberapa saat, karena baru 32 minggu, tetapi pendarahan itu sudah tak dapat tertahankan lagi. Harus malam itu juga, supaya nyawa kami berdua terselamatkan. Rasanya seperti baru kemarin, saat aku tersadarkan diri dari pengaruh obat bius itu, ada seorang laki2, seorang ayah baru, yang duduk di sampingku, dan berkata lembut kepadaku,”Terimakasih,Ren.” Walaupun bekas operasinya masih berasa sakit, tetapi hatiku terasa sejuk dan rasa syukur yang tak henti2nya kuucapkan. Bayi aku terlahir sempurna. Seorang bayi laki2 yang sehat. Terimakasih ,Tuhan….

Rasanya seperti baru kemarin…

Tetapi saat ini, hari ini, 10 tahun umurnya. Sepuluh tahun yang luar biasa, karena Tuhan mengijinkan malaikat kecilnya mengisi hari2ku. Bayi lucu itu telah menjelma menjadi seorang anak laki-laki yang luar biasa. Di balik kebandelannya, keisengannya, dan PR2 yang lupa dikerjain, serta ulangan yang gak teliti (tetep ngomel ;-p), dia selalu dapat menghibur aku dengan kata2 bijaknya. “Jangan dipikirin mami, semuanya pasti jadi baik kalo mami berpikir baik. Aku aja, kalo sedih, gak aku pikirin, jadi aku gak sedih lagi..” . Saat aku mau mengajaknya ke Bali, dia bilang, “Gak usah mami, uangnya ditabung aja, buat beli PS3.” Hehehehehe, kalo yang ini, ada maunya ya….

Duhhh, anakku.. rasanya semua kesedihanku hilang. Dari keceriaannya, cerita2nya, celotehnya saat menjadi Naruto, tokoh kartun yang sudah membuat aku bosan, saking seringnya dia tonton, aku sangat menikmati setiap saat yang aku habiskan bersamanya. Sekarang sudah 2 angka dia capai dalam usianya. Mudah2an dia selalu kau beri kesehatan ya,Tuhan. Ijinkan aku untuk dapet selalu menjadi kawan dalam tiap langkah dalam hidupnya. Terimakasih Tuhan, atas malaikat lucu yang sudah kau titipkan untukku.

Terimakasih buat oma opanya, buat Abaabie dan Iik Tata nya buat kasih sayang yang tidak pernah berhenti untuk malaikatku ini. Dan rasa terimakasih yang sangat besar, buat seseorang yang menjadi sumber inspirasi buat judul di atas, seseorang yang menuliskan komen ‘my angel without wings’. Seseorang yang biasanya gak pernah komen sama foto yang aku upload di fb. Tetapi aku tau, orang itu sayang sekali sama malaikat yang ada di gambar itu.… Thanks to Papi Adjie, for your loving and supporting, in all the way I do, in taking care of our angel until he found out his wings again…

4 komentar:

Irene mengatakan...

Duhhhh..malaikat itu adalah anugerah terindah dalam hidupku....

Miss G mengatakan...

Irene, terharu bacanya... Selamat ulangtahun Denzel..

Irene mengatakan...

Ge..terimakasih banyak ya....

Indah mengatakan...

Happy birthday yaa, Denzel ;)

Posting Komentar

Thank you so much for coming into my blog...